KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, khalik langit dan
bumi. Karena dengan penyertaan, bimbingan, hikmat dan kekuasaan dari-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah mengenai pemaparan materi Sejarah Peminatan Perang
Dunia I.
Materi
yang disampaikan kali ini mengacu pada kumpulan dari berbagai informasi
mengenai proses, keadaan serta pengaruh dari Perang Dunia I. Perlu diketahui
pembuatan makalah ini merupakan sarana kami untuk bisa berbagi ilmu dan
pengetahuan mengenai materi yang dipaparkan , melalui makalah ini kami menyusun
materi secara jelas dengan harapan bahwa semua pembaca dapat memahami dengan
baik mengenai materi Perang Dunia I
Tim
penyusun sangat menyadari tentu masih ada isi makalah ini yang belum ideal dan
perlu penyempurnaan. Demi perbaikan dan penyempurnaan, segala masukan,baik
berupa kritik maupun saran terhadap isi makalah ini,akan kami terima dengan
senang hati.Segala keberatan dan keluhan pun akan selalu kami tampung.
Akhir
kata, terimakasih dan selamat membaca.
Tim
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.....................................................................................................
|
i
|
|
DAFTAR
ISI ...................................................................................................................
|
ii
|
|
BAB
I
|
PENDAHULUAN
........................................................................................
1.1. Latar
Belakang ......................................................................................
1.2. Maksud
.................................................................................................
1.3. Tujuan
...................................................................................................
|
1
1
1
1
|
BAB
II
|
ISI
................................................................................................................
2.1. Pengertian
Perang Dunia I ....................................................................
2.2. Latar
Belakang Terjadinya Perang Dunia I ..........................................
2.3. Alur
Peristiwa Perang Dunia I ..............................................................
2.4. Akhir
dari Perang Dunia I .....................................................................
2.5. Konsekuensi Politis , Ekonomi, Sosial Dan Budaya
Perang Dunia I ...
|
2
2
2
5
6
8
|
BAB
III
|
PENUTUP
....................................................................................................
3.1.
Kesimpulan
............................................................................................
3.2.
Daftar Pustaka
........................................................................................
|
12
12
13
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejarah panjang perjuangan sebagian
besar bangsa negara dalam gencarnya Perang Dunia I merupakan peristiwa yang
sangat memiliki pengaruh bagi bangsa di negara – negara lainnya. Tentu saja
peristiwa yang bersejarah tersebut akan mengundang rasa keingintahuan mengenai
runtutan peristiwa dimulai dari penjelasan , latar belakang , alur terjadinya
perang, sampai akhir dari Perang Dunia I terjadi yang membawa dampak bagi
negara – negara lain di Dunia. Oleh karena itu makalah ini disusun sedemikian
rupa untuk memberikan pengetahuan mengenai peristiwa Perang Dunia I
1.2.Maksud
1.2.1.
Memberi pemaparan
singkat mengenai peristiwa Perang Dunia I
1.2.2.
Menjelaskan kronologi
serta sebab akibat dari Perang Dunia I
1.2.3.
Memberikan gambaran
kondisi dan situasi terjadinya perang
1.2.4.
Mengenang kembali
peristiwa bersejarah di Dunia
1.2.5.
Mengidentifikasi siapa
saja pihak yang terlibat dalam Perang Dunia I
1.3.Tujuan
1.3.1.
Memahami siswa memaami
alur Perang Dunia I
1.3.2.
Membantu siswa memahami
apa saja yang terjadi pada Perang Dunia I
1.3.3.
Menambah wawasan
mengenai sejara dunia
1.3.4.
Mengetahui proses
berlangsungnya Perang Dunia
1.3.5.
Dapat mengidentifikasi
pelaku perang Dunia I serta dampak yang ditimbulkannya
1.3.6.
Menikmati peristiwa
bersejarah di Dunia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perang Dunia I
Suatu
perang yang berskala besar (28 Juli 1914 – 11 November 1918)\yang melibatkan
sebagian besar negara dunia yang jangkauannya antar benua hingga persekutuan
militer. Perang dunia telah menimbulkan banyak kerugian dan perubahan era
menuju globalisasi.
2.2. Latar
Belakang Perang Terjadinya Dunia I
2.2.1. Pembunuhan
Pangeran Austria yang bernama Franz Ferdinand yang dilakukan oleh sekelompok
teroris Serbia di Sarajevo Bosnia pada tanggal 28 Juni 1914. Pembunuhan ini
memicu konflik antara Austria dan Serbia.
2.2.2. Persaingan
daera pemasaran dan sumber bahan baku
2.2.3. Munculnya
persekutuan negara negara seperti :
Triple
Alliance : Jerman, Austria, Italia,
Triple
Entente : Inggris, Perancis, Uni Soviet
2.2.4. Perlombaan
dalam hal senjata yang pesat sehingga mengancam stabilitas negara lainnya.
2.2.5. Munculnya
paham yang bertentangan yang meninmbulkan konflik. Paham Fasis Totaliter,
Demokrasi, dan Komunis
2.2.6. Penjajahan
meluas untuk memperoleh bahan baku
2.2.7. Munculnya
perepcahan di daerah Eropa yang membagi Eropa menjadi 2 bagian yaitu bagian
dari Inggris, Prancis, dan Rusia dan
juga bagian dari Jerman beserta
Kekaisaran Austria-Hungaria.
2.2.8. Sebab
Umum Perang Dunia I :
1. Persaingan
Antar Negara-negara Eropa
Persaingan
antara negara-negara Eropa untuk memperebutkan daerah jajahan. Sejak
perkembangan industri di Eropa, terutama pada pertengahan abad ke-19, maka
negara-negara Eropa berlomba-lomba memajukan industrinya masing-masing, antara
lain Inggris, jerman, Perancis, Italia, Belanda dan Belgia. Dalam memajukan
perkembangan industrinya, maka negara-negara tersebut berusaha untuk mencari
daerah yang banyak penduduknya sebagai tempat penjualan produksinya. Juga agar
produksinya tetap terjamin, maka diperlukan bahan baku yang tersedia terus
menerus. Karena keinginan mencari sumber bahan baku dan juga mencari daerah
pemasaranproduksi industrinya, maka negara-negara industri tersebut berusaha
menduduki dan menguasai daerah-daerah bangsa lain di luar negeri. Hal ini menyebabkan
berkembangnya penjajahan di dunia. Sasaran penjajahan itu, adalah di benua Asia
dan Afrika.
Bangsa
Inggris di Asia Tenggara, berhasil menguasai Birma dan Malaysia, sedangkan
Perancis menguasai Indo Cina dan Belanda di Indonesia. Inggris yang telah
menguasai Afrika Selatan, juga enguasai daerah Mesir yang makin penting artinya
sesudah Terusan Suez dibuka pada tahun 1869. Pada waktu Mesir diperintah oleh
Khadif Ismail, yang dikenal sebagai pemboros, maka Inggris berusaha
mempengaruhinya. Khadif Ismail diberi pinjaman oleh Inggris sejumlah uang yang
cukup banyak, sehingga tak mampu lagi mengembalikannya. Akibatnya seluruh saham
Terusan Suez, terpaksa berpindah tangan kepada Inggris. Dengan alasan menjaga
keamanan di Terusan Suez, maka terusan yang sangat penting ini diduduki oleh
tentara Inggris pada tahun 1875. Kerajaan Mesir pada tahun 1882, jatuh juga
dibawah pengaryh Inggris. Bangsa Inggris hendak menghubungkan jajahannya di
Afrika Selatan dengan kekuasaannya di Mesir. Ekspedisi penaklukan ini dikenal
dengan rencana Cesil Rhodes. Ekspedisi ini menduduki Sudan dan sampai ke
Rhodesia. Perancis juga berhasil meluaskan jajahannya di Afrika Barat, sehingga
menguasai Maroko Tunisia dan daerah seitar Gurun Sahara. Jerman menguasai
Afrika Barat Daya, sedang Italia menguasai Tripoli di afrika Utara. (Abdul
Hamid, 1981: 178-179)
2. .
Persekutuan-persekutuan Militer
Karena
beberapa negara merasa takut akan ancaman dari negara lain yang merupakan
saingannya, maka timbulah usaha mencari kawan. Usaha mencari kawan ini,
menyebabkan timbulnya persekutuan-persekutuan militer yang bertujuan agar
bersama-sama mengahadapi ancaman, atau serangan dari luar.
Pada
tahun 1907 Inggris, Rusia dan Perancis, sama-sama membentuk persekutuan militer
tiga negara yang disebut Triple Etente.
Persekutuan tiga negara ini, dibentuk untuk menghadapi ancaman dari persekutuan
militer tiga negara lain yang telah lebih dulu terbentuk yaitu Triple Alliance pada tahun 1882, antara
Negara Jerman, Austria – Hongaria dan Italia. Jerman juga membuat perjanjian
rahasia dengan Rusia yang dikenal dengan Reinsurance Treaty (Persetujuan untuk
jaminan) yang isinya Jerman mendukung minat Rusi untuk merebut Bulgaria dan
Rusia akan netral bila Prancis menyerang Jerman.
3. Perlombaan Persenjataan
Kecurigaan
dan ketakutan akan adanya serangan dari luar, menyebabkan masing-masing negara
yang bersaing saling memperkuat persenjataannya. Perlombaan persenjataan yang
tidak terbatas ini juga makin memperuncing keadaan. Persekutuan-persekutuan
militer makin memperkuat diri dengan memajukan persenjataannya.
4. Krisis
Balkan
Krisis
di semenanjung Balkan timbul sejak tahun 1875 ketika Turki berhasil menumpas
pemberontakan orang Serbia di Bosnia.Rusia menganggap peristiwa itu sebagai
penindasan terhadap orang Slav dan menyatak perang terhadap Turki. Turki kalah
dan dipaksa memerdekakan wilayah jajahannya di Balkan. Sikap Rusia ini
ditentang oleh Austria -Hongaria karena mengancam kepentingannya di Bosnia dan
Kroasia. Rusia cenderung membela Serbia.
2.2.9. Sebab Khusus Perang Dunia I
1.
Persaingan antara Austria dan Rusia
merebut Balkan
Sejak
menjelang akhir abad ke- 19, bangsa Turki yang merupakan penguasa wilayah
Balkan, telah makin mundur. Merosotnya kekuasaan Turki di Balkan, menyebabkan
bangsa-bangsa di Balkan bangkit untuk membebaskan diri dari kekuasaan Turki.
Bangsa Yunani di bawah pimpinan Alexander Ispilanti, mengangkat senjata demi
kemerdekaan bangsanya, dan berakhir dengann berdirinya negara Yunani yang
merdeka pada tahun 1829. Bangsa Serbia, ingin mendirikan negara Serbia Raya,
yang terdiri dari gabungan bangsa-bangsa Slavia di Balkan. Kerajaan Austria,
yang dekat dengan Balkan ingin menggantikan kedudukan Turki di Balkan. Hal ini
menyebabkan timbulnya pertentangan antara negara Austria dengan negara-negara
Balkan, terutama Serbia yang ingin membentuk negara Serbia Raya.
Negara
Rusia juga ingin menguasai Balkan agar memiliki daerah di perairan laut Tengah.
Hal ini menyebabkan timbulnya pertentangan antara Rusia dengan Austria, juga
dengan Turki. Jadi persoalan-persoalan di Balkan menjelang Perang Dunia I
ialah:
1)
Turki makin merosot kekuasaannya sehingga tak mampu lagi mempertahankan
jajahannya di Balkan.
2)
Negara Austria yang berbatasan dengan daerah Balkan ingin menggantikan
kekuasaan Turki di Balkan.
3)
Rusia yang ingin mendapatkan pelabuhan di Tepi Laut Tengah, juga ingin
menguasai Balkan.
4)
Bekas daerah jajahan Turki di Balkan \, ingin mendirikan negara besar di Balkan
di bawah pimpinan bangsa Serbia, yang tak disetujui oleh sebagian negara
Balkan.
Pertentangan-pertentangan
yang timbul di daerah Balkan ini merupakan penyebab langsung pecahnya Perang
Dunia I.
2.
Terbunuhnya Franz Ferdinand
Pangeran
Franz Ferdinand adalah pewaris tahta kerajaan Austria-Hongaria. Bersama
isterinya, ia ditembak oleh Gavrilo Princip, seorang anggota kelompok teroris
Serbia pada tanggal 28 Juni 1914 di Sarajevo, Bosnia.. Bosnia sendiri adalah
negara sengketa antara Austria dan Serbia. Sebulan kemudian Austri menyatakan
perang terhadap Serbia. Bersamaan dewngan pernyataan perang terhadap Serbia,
Austria-Hongaria memobilisasi korps tentaranya. Austria memborbardir Boograd
pada tanggal 29 Juli 1914. Ternyata Rusia pun memobilisasi tentaranya. Tindakan
cepat Rusia dimaksudkan untuk menghalangi serangan Austria-Hongaria terhadap
Rusia.Karena akibat alliansi , perang segera melibatkan beberapa negara .
Inggris dan Perancis yang menjadi sekutu Rusia melibatkan diri dalam peperangan.
Jerman sebagai sekutu Austria – Hongaria pada bulan Agustus 1914 menyatakan
perang terhadap Prancis, Inggris, Belgia, dan Rusia. Api peperangan dengan
cepat meluas menjadi perang dunia.Negara – negara Eropa yang berperang terpecah
menjadi duablok dan saling berhadapan. Blok Sentral yang terdiri atas Jerman,
Austria-Hongaria, Bulgaria, dan Turki. Sementara di Blok Sekutu yang terdiri
atas Rusia,Prancis, Inggris,Serbiadan Belgia.
Agresifitas
Jerman menjelang perang Dunia I dirasakan oleh negara tetangganya ( antara lain
Belanda,belgia, Prancis) baik di daratan EROPA maupun di tanah jajahannya.
Sekalipun pemerintah Belanda menyatakan netral, tetapi pemerintah Hindia –
Belanda memusatkan perhatiannya pada pertahanan laut, dengan membangun
pelabuhan –pelabuhan baru.disadari pula tidak mungkin mempertahankan wilayah
yang demikian luas, tanpa diikutsertakannya penduduk pribumi.
2.3.
Alur
Peristiwa Perang Dunia I
Sebulan setelah terbunuhnya Pangeran
Ferdinand Austri menyatakan perang terhadap Serbia. Bersamaan dewngan
pernyataan perang terhadap Serbia, Austria-Hongaria memobilisasi korps
tentaranya. Austria memborbardir Boograd pada tanggal 29 Juli 1914. Ternyata
Rusia pun memobilisasi tentaranya. Tindakan cepat Rusia dimaksudkan untuk
menghalangi serangan Austria-Hongaria terhadap Rusia.Karena akibat alliansi ,
perang segera melibatkan beberapa negara . Inggris dan Perancis yang menjadi
sekutu Rusia melibatkan diri dalam peperangan. Jerman sebagai sekutu Austria –
Hongaria pada bulan Agustus 1914 menyatakan perang terhadap Prancis, Inggris,
Belgia, dan Rusia. Api peperangan dengan cepat meluas menjadi perang
dunia.Negara – negara Eropa yang berperang terpecah menjadi duablok dan saling
berhadapan. Blok Sentral yang terdiri atas
Selama perang,
kekuatan utama melawan sekutu para serdadu dari kedua belah berhadapan satu
sama lain dengan bersembunyi didalamparit perlindungan yang panjang beberapa
kilometer.perang ini lebih condong ke arah defensif. Mereka membangun
pertahanan bertupa galian tanah yang memanjang dan paralel, serta memasang
barikade berupa kawat yang dipasang pada garis depan. Ketika baku tembak
mebangun terjadi, satu-satunya yang dilakukan adalah lari dari ledakan granat
dan berharap bisa selamat.
Penggunaan gas
beracun masih termasuk baru dalam perang tersebut. Namun, itu tetap memasakn
jutaan korban. Sementara itu, jika musuh sudah memasuki parit, mereka bertarung
jarak dekat dengan bayonet, atau sekop yang ditajamkan ujungnya. Contohnye
perang parityang terkenal adalah pertempuran somme yang terjadi tahun 1916.
Namun, perangnya
pun dirasakannya tidak effisen dan efektif. Serta sering kali kubu pemenang
menderita kerugian berupa kehilangan prajurit hingga kurang lebih 120.000 orang
dan hanya memajukan garis batas sejauh 5km. Perang ini juga lebih menyedihkan daripada semua yang terjadi.
Selanjutnya
dimulai era baru dalam persenjataan, yaitu dengan ditemukannya senappan
submesin atau pistol mitraliur yang effektif digunakan pada jarak dekat. Selain
iitu, ditemukan juga tank yang btaan tembahan peluru bsenapan.
Sementara itu,
medan (front) pertempuran dapat digmabarkan sebagai berikut.
2.3.1. front
barat, yaitu antara jerman melawan belgia dan prancis.
2.3.2. front
timur, yaitu antara rusia mealwan australia – hungaria dan prusia timur.
2.3.3. front
selatan, yaitu antara italia melawan australia – hungaria dan jerman
2.3.4. front
balkan dab timur tengah, yaitu daerah pertempuran negsara australia – hungaria,
inggris turki, yunani, bulgaria, dan mesir
2.3.5. front asia – pasifik, yairu daerah pertempuran
anatar sekutu dan jepang yang dibantu oleh negara negara asia - pasifik
2.4.
Akhir
dari Perang Dunia I
Pada 3 Oktober 1918, kanselir baru
Jerman, Max von Baden mengirim
telegram kepada Presiden AS Woodrow
Wilson untuk meminta gencatan senjata sekaligus pembicaraan damai. Sebagai
isyarat perjanjian damai serta dalam rangka menciptakan stabilitas di Eropa,
Wilson mengajukan 14 poin yang harus diterima oleh Jerman. Itulah awal
berakhirnya Perang Dunia I pada 11 November 1918 perang secara resmi berakhir.
Rencana 14 poin yang di ajukan oleh Wilson adalah sebagaiaberikut :
2.4.1. Diplomasi
yang terbuka tidak boleh ada perjanjian rahasia antar kekuatan.
2.4.2. Kebebasan
navigasi, laut harus bebas baik pada masa damai ataupun pada masa perang.
2.4.3. Perdagangan
bebas, hambatan – hambata perdagangan antar negara seperti bea masuk, harus
dihapus.
2.4.4. Perlucutan
senjata multilateral, semua negara harus mengurangi kekuatan anggota senjatanya
ke level yang serendah mungkin.
2.4.5. Koloni,
penduduk di koloni – koloni Eropa harus diberi kesempatan untuk bersuara
mengenai masa depan mereka.
2.4.6. Rusia
harus diijinkan untuk menjalankan pemerintahan apapun yang diinginkannya dan
pemerintah itu , harus diterima, didukung, dan disambut.
2.4.7. Belgia
harus dikosongkan dan dikembalikan ke situasi sebelum perang.
2.4.8. Perancis
harus memiliki Alsace – Lorraine dan setiap tanah yang diambil dari Perancis
selama perang dikembalikan.
2.4.9. Perbatasan
Italia harus diesuaikan kembali menurut identitas nasional , atau kebangsaaan.
2.4.10. Hak
menentukan jati diri bangsa ( self – determination ) , kelompok –
kelompok bangsa di Eropa harus , sedapat mungkin, diberikan kemerdekaannya
2.4.11. Rumania,
Montenegro, dan Serebia harus dikosongkan dan Serbia hars memiliki akses menuju
ke laut.
2.4.12. Orang
– orang Turki Ottomant harus di perintah oleh orang Turki Ottomant sendiri, dan
orang – orang non Turki Ottomant di wilayah – wilayah yang sebelumnya dikuasai
oleh turki ottoman harus diberi kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri.
2.4.13. Polandia
harus menjadi sebuah negara yang merdeka dengan akses menuju ke laut.
2.4.14. LBB
, Liga Bangsa – Bangsa perkumpulan yang mencakup semua bangsa harus dibentuk
untuk menjamin perdamaian Dunia di masa
depan.
Jerman berharap perjanjian damai
akan didasarkan pada ke- 14 poin tersebut. Namun, negosiasi antara Lloyd George
dari Inggris, Orlando dari Italia , Selemen Ceau, Woodrow Wilson dari Amerika
Serikat pada tahun 1919 menemui jalan buntu. Namun, Perancis menganggap ke – 14
poin itu terlalu lunak dan ingin agar negara – negara yang kalah dihukum berat.
Tujuannya supaya Jerman tidak akan bisa lagi memulai perang lain. Secara
pribadi Lyyod George memihak kepada Wilson.
Pada
akhirnya perjanjian pun tercapai,. Jerman dipanggil ke Versailles untuk
menandatangani pernjanjian itu pada 28 Juni 1919, oleh karena itu disebut
perjanjian Versailles.Tetapi dalam kenyataanya perjanjian itu tidak sama dengan
ke – 14 poin yang diajukan Wilson. Total
ada 440 klausul dalam perjanjian final tersebut. 26 kalusul pertama berkaitan
dengan pembentukan Liga Bangsa – Bangsa ( LBB) , 414 klausul sisanya
mendeskripsikan hukuman bagi Jerman.
Berikut
adalah klausul – klausul :
1. Klausul
– klausul umum
-
Pembentukan Liga Bangsa
– Bangsa
-
Klausul rasa bersalah
mengenai perang : Jerman menerima kesalahan sebgai pemicu perang.
2. Klausul
– kalusul keuangan
-
Jerman harus membayar
(lira) 6600 juta akibat kerusakan – kerusakan yang disebabkan oleh perang.
3. Kalusul
– klausul milliter
-
Angkatan darat Jerman
harus dikurangi menjadi 100 ribu orang dan pengadaan serta pengguanaan teng tidak
diijinkan.
-
Jerman hanya diijinkan memiliki 6 kapal dan
tidak boleh ada kapal selam
-
Jermantidakdiijinkan
memiliki angkatan udara
-
Wilayah Rhine land
harus bebas dari personel militer dan persenjataan Jerman.
4. Klausul
– klausul treritorial
-
Jerman tidak diijinkan
tergabung denga Austria
-
Jerman kehilangan
sebuah wilayah. Alsacce – Loraine dikembalikan ke Perancis, Eupen dan Malmedy
diberikan ke Belgia, North Schleswig diberikan ke Denmark. Sebagian wilayah
yang sebelumnya dikuasai Jerman juga diberikan kepada cekoslovakia dan polandi.
Liga Bangsa Bangsa mengambil alih koloni – koloni Jerman.
Jerman yang sebeelumnya berharap
agar perjanjian tersebut didasrkan pada ke- 14 poin Wilson , merasa tidak puas
dengan ketentuan – ketentuan Versailles. Isinya dinilai terlalu berapt dan
merugikan Jerman. Namun, mereka tidak memilikipilihan lain.
2.5.
Konsekuensi
Politis , Ekonomi, Sosial Dan Budaya Perang Dunia I
2.5.1.
Konsekuensi
Politis , Ekonomi, Sosial Dan Budaya Perang Dunia I bagi Dunia
1. Kemunduran
Eropa dalam segala bidang
Kemunduran
yang merosot dalam segala bidang terjadi di kawasan Eropa terutama dalam bidang
militer dan ekonomi. Kelumpuhan Eropa ini sebagian besar terjadi akibat angka
kematian yang sangat tinggi. Seperti di Perancis, sekitar 20 % dari kaum laki –
laki yang memenuhi syarat untuk mengikuti dinas militer tewas dalam perang.
Sementara itu, kerusakan terjadi pada jalan, rel kereta api serta lahan
pertanian dan infrastruktur yang penting lainnya yang terjadi hampir di semua
negara, meskipun dengan skala yang berbeda. Kemudian selama perang terjadi
blokade dan gangguan pengiriman barang. Biaya perang diperkirakan mencapai
sekitar 195,6 milliar dolar AS ( disesuaikan dengan nilai dolar tahun 1990).
Keruntuhan Eropa ini mendorong seorang filsuf kenamaan, Oswald Spengler, untuk
menulis sebuah buku yang berjudul, “Der
Untergang des Abendlandes” (Jatuhnya Negeri Eropa).
2.
Runtuhnya empat
kekaisaran besar
Perang
Dunia I mendorong runtuhnya kekaisaran – kekaisaran tua yang sudah berdiri
selama berabad abad lamanya yang diantaranya adalah Hadsburg dan Romanov. Kedua
kekaisaran tersebut telah mendominasi peta politik Eropa selama berabad – abad. Kedua kekaisaran
tersebut kemudian runtuh setelah setelah terjadi perang ini. Setelah kekaisaran
– kekaisaran itu runtuh maka terbentuklah berbagai pemerintahan –pemerintahan
“pengganti”, yang selanjutnya membuka jalan bagi terbentuknya negara negara
baru. Wujud nyata dari terbentuknya berbagai negara- negara baru terbentuknya
negara seperti Yugoslavia, Cekoslovakia, Austria, Hungaria, dan Polandia yang
sangat berperan dalam mengukuhkan demokrasi di Eropa Tengah dan Timur , serta
menjaga kemungkinan serangan dari Rusia yang beraliran komunis.
3.
Berkembangnya komunisme
Komunisme
pada dasarnya sebua paham yang mengklaim bahwa sistem ekonomi kapitalisme tidak
saja gagal memperbaiki nasib kaum buruh, tetapi
lebih daripda itu, sistem ini tidak adil karena menempatkan kekayaan –
kekayaan ( berupa alat produksi) pada segelintir orang serta menjadikan
sebagian orang yaitu buruh hanya sebagai alat produksi semata yang dikuasai
kaum kapitalis yang jumlahnya lebih sedikit itu.
Saat
Perang Dunia I paham ini sudah tersebar merata di setiap negara Eropa, kendati
belum berhasil mempengaruhi pemerintah. Pasca Perang Dunia I paham ini semakin
diminati, terutama di tengah krisis ekonomi yang parah akibat perang. Bahkan
perang ini meningkatkan karakter revolusioner paam ini, dengan Rusia sebagai
pelopornya. Pemicu nya adalah keterlibatan Rusia di bawah rezim Tsar, dalam
perang Dunia I. Sehingga memicu antipati dan ketidakpuasan dikalangan rakyat
Rusia, terutama para petani dan buruh yang merupakan pihak yang paling
menderita selama perang.
Sehingga
kekecewaan ini memuncak kaum Bolshevik (kaum komunis), kemudian melakukan
pergerakan massa buruh dan petani ( Soviets ) untuk menggulingkan rezim Tsar
pada Oktober 1917 dan mendirikan Uni Soviet yang beraliran komunis.
4.
Berkembangnya fasisme
di Jerman dan di Italia
Asas
– asas fasisme adalah prinsip nasionalisme eksterm, totalitarianisme,
kemandirian ekonomi, dan kekuatan militer.
Pada
bangsa Italia gerakan fasisme ini dikerahkan dengan faktor Italia mengalami
krisis sumber daya dikarenakan sumber
daya Italia terkuras untuk membiayai jalannya perang hingga Italia terbelit
hutang , walaupun Italia berada pada kemenangan. Kemudian, pada saat bangkitnya
komunisme di Rusia telah menarik perhatian banyak orang di Italia, khususnya
orang kaya dan pemilik tanah yang kaya yang takut kehilangan tanah mereka.
Selain itu Italia telah dirugikan oleh perjanjian Versailles, yaitu kehilangan
daerah yang sebelumnya telah dijanjikan akan menjadi milik Italia diantaranya
adalah daerah Dalmatia, Adalia, dan Agea. Selain itu faktor anggapan banyak
orang mengenai pemerintah yang sangat lemah dan ragu.
Kondisi
– kondisipascaperang di Jerman juga akhirnya memunculnya fasisme yang didorong
oleh faktor ekonomi yaitu hiperinflasi dan menumpuknya hutang pasca perang.
Faktor lainnya yang menyebabkan munculnya gerakan fasisme di Jerman adalah :
-
Adanya keinginan Jerman
untuk membalas kekalahannya dalam Perang Dunia I
-
Tidak populernya
Republik Weimar karena dianggap tidak becus mengatasi masalah – masalah negara
terutama krisis ekonomi.
-
Perlakuan kasar
terhadap Jerman melalui perjanjian Versailles.
-
Ketakutan yang besar
akan komunisme.
-
Tumbuhnya nasionalisme
dan patriotisme di kalangan pemuda, yang tumbuh di bawha agitasi dan propaganda
selama masa perang.
5.
Berkembangnya seni
Perang
Dunia I meninggalkan beberapa kekecewaan dan trauma bagi semua rakyat yang
mengalaminya. Kekecewaan ini terwujud dalam beberapa cara, memicu beragam
gerakan seni, sastra, filsafat, musik, dan budaya. Seni yang diciptakan pada
masa pascaperang ini bersifat suram dan sinis, melawan tatanan, meninggalkan
tradisi dan di atas semuanya itu mengekspos kelemahan bangsa Barat. Gerakan –
gerakan abstrak seperti sulearisme , minimalisme, dan futurisme berkembang.
6.
Mulainya masa
penderitaan bagi warga Arab - Palestina
Penderitaan
yang dialami bagi penduduk warga Arab – Palestina yaitu penduduk Arab –
Palestina merasa tersingkirkan karena banyaknya imigrasi Yahudi yang tumbuh
pesat datang ke tanah Arab. Kemudian,kaum Yahudi menempati komunitas –
komunittas Yahudi yag didirikan di atas tanah yang telah dibeli secara legal
oleh agen – agen Zionis dari tuan tanah Arab hingga menyebabkan pembelian tanah
ini menggusur para petani penggarap tanah Arab. Kondisi ini membuat warga Arab
meras tersingkirkan .
Awal
dari kejadian ini bermula pada tahun 1914 – 1918 saat Perang Dunia I pecah
kelompok Zionis dan pelopor pergerakan nasionalisme Arab bergabung dengan
Inggris dan Perancis . Pada saat itu
Inggris memegang kekuasaan di daerah Irak dan Palestina , sedangkan Prancis memegang
daerah Suriah dan Libanon. Di pihak Inggris, Arthur James Balfour selaku
Menteri Luar Negeri Inggris melakukan gerilya diplomatik bersama pemimpin
komunitas Yahudi di Inggris dari pihak Zionis kaumBaron Rothschild. Setelah
itu, Balfour membuat pernyataan pada 2 November 1917, yang dikenal dengan
Deklarasi Balfour , yang isinya bahwa Inggris akan mengupayakan Palesina
sebagai rumah bagi bangsa Yahudi, tetapi dengan jaminan tidak akan mengganggu
hak keagamaan dan sipil warga non- yahudi di palestina. Dengan isi yang
sedemikian mendukung pembentukan negara Yahudi yang dicita-citakan oleh kelompok
Zionis, maka Deklarasi Balfour dianggap sebagai terbentuknya negara Yahudi,
yaitu Israel.Selama masa mandat Palestina ini , imigrasi Yahudi tumbuh dengan
pesat karena mendapat dukungan dari Inggris, imigrasi ini juga didorong
maaraknya gerakan anti Semit di Eropa, misalnya di Ukraina yang mengakibatkan
setidaknya 100.000 orang Yahudi tewas di bunuh pada tahun 1905. Kemudian pada
taun 19191 – 1926 sedikitnya 90.000 imigran Yahudi tiba di Palestina. Begitulah
sebab dari mulainya penderitaan bangsa Palestina, selain itu, warga Arab
Palestina menentang gelombang imigrasi Yahudi ini karena mereka khawatir,
semakin banyaknya warga Yahudi akan mengancam identitas nasional mereka.
Akibatnya sejak tahun 1920-an , ubungan antara kelompok Yahudi dan Arab di
Palestina memanas dan bentrok kekerasan anatara kedua kubu semakin sering
terjadi, dari berlangsung hingga kini.
2.5.2.
Konsekuensi
Politis , Ekonomi, Sosial Dan Budaya Perang Dunia I bagi Indonesia
1. Meningkatnya
gerakan nasionalisme dan Doktrin Wilson
Pada Januari 1918, Presiden AS
Woodrow Wilson ( 1856 – 1924 )mengumumkan 14 butir dasar penyelesaian yang adil
untuk mengakhiri Perang Dunia I ( 1914 – 1918 ). Butir ke – 10 dari ke 14 butir
gagasan Wilson tersebut sangat mempengaruhi organisasi pergerakan di tanah air
khususnya Perhimpunan Indonesia ( PI ) dan Perhimpunan Nasional Indonesia
(PNI). Butir ke 10 tersebut menegaskan pengakuan terhadap hak menentukan nasib
sendiri ( right of self- determination) bagi bangsa – bangsa yang dikuasai oleh
empat imperiumbesar, yakni Jerman, Austria – Hongaria, Outtoman, dan Rusia. Hal
itu terbukti karena banyak negaara baru terbentuk pasca Perang Dunia I.
2. Berkembangnya
paham komunisme
Paham komunis pertama kali dibawa
ke Indonesia oleh H.J.F.M. Sneevliet pada ahun 1913. Pada tahun 1914, ia
mendirikan sebuah organisasi yang bercorak Marxis bernama Indische Social
Democratische Vereeniging (ISDV) yang berpusat di Semarang. Awalnya komunisme
tidak mendapat tanggapan di Indonesia, kemudian muncul ide dalam diri Sneevliet
untuk bergabung dengan sebuah organisasi lain yang sudah ada. Ide ini tidak
berhasil diwujudkan. Akhirnya ISDV masuk dan menjalin hubungan dengan tokoh –
tokoh organisasi Sarekat Islam (SI). Politik infiltrasi ( menyusip ) ISDVini
berhasil mempengaruhi dua orang pimpinan Sarekat Islam (SI) cabang Semarang
yang terkenal militan dan berbakat, yaitu Semaun dan Darsono.
BAB III
KESIMPULAN
Puji
dan Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dengan selesainya makalah “Perang Dunia I
” ini. Atas dukungan moral dan materi diberikan penyusun makalah maka
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Guru \ yang telah memberi bimbingan dan
memberi kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini sehingga kami bisa
mengembangkan ide juga kepada teman –
teman yang telah memberi bantuan dan
dukungannya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Adapun materi yang
dibahas pada makalah ini semuanya untuk diinformasikan kepada semua orang agar
dapat memperoleh ilmu yang disampaikan.Kami menyadari makalah ini belum
sempurna terutama dari segi materi yang dibahas. Oleh karena itu kami minta
bantuan,saran dan bimbingannya dari semua pihak yang sangat penting untuk
penyempurnaan makalah ini.
Garut , 06 Januari 2016
Tim Penyusun
DAFTAR
PUSAKA
Hapsari Ratna dan Adil M, 2013, Sejarah
Kelompok Peminatan Ilmu – Ilmu Sosial untuk SMA/MA Kelas XI,Jakarta, Penerbit
Erlangga
Supriatna Nana,SE.MM, 2010 , Ensiklopedia
IPS Jilid 4, Multazam Mulia Utama, Kementrian Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar